Senin, 21 Juni 2010

Laporan kkL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemampuan pelayanan kesehatan suatu negara ditentukan dengan perbandingan tinggi rendahnya Angka Kematian Ibu dan angka kematian perinatal. Bayi berat lahir rendah merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai konstribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Bersama-sama terdapat faktor-faktor seperti kelainan kongenital, asfiksia neonatorum, insufisiensi plasenta, perlukaan kelahiran dan lain-lain (Dinkes Jateng, 2005: 4).

Di samping itu, angka kematian bayi baru lahir di Indonesia menurut The World Health Report tahun 2005 adalah 20/1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2002/2003). Berarti setiap hari ada 246 bayi meninggal, setiap jam 10 bayi baru lahir meninggal dan setiap tahun ada 89.770 bayi baru lahir meninggal. Dibandingkan dengan negeri tetangga, Filipina hanya 18/1.000 KH, Srilanka hanya 11/1.000 KH dan Singapura 1/1.000 KH. Kematian bayi lahir sebesar 79% terjadi setiap minggu pertama kelahiran terutama pada saat persalinan. Sebanyak 54% terjadi kematian di tingkatan keluarga dan sebagian besar tidak memperoleh layanan rujukan (Harian Umum Sore Sinar Harapan tahun 2003).

Indonesia menetapkan target penurunan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 15/1.000 kelahiran hidup tahun 2010 (Depkes RI, 2001: 12). Penyebab kematian bayi kelompok umur 0-7 hari tertinggi adalah premature dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 35%, asfiksia saat lahir 22,6%, infeksi 54,1% (termasuk tetanus, sepsis, pneumonia dan diare) dan cacat bawaan 14,3%. Pada tahun 2006 Angka Kematian Bayi adalah 7,50 /1.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2005: 4).

Berdasarkan data yang diperoleh dari RSUD Soeselo Kab. Tegal khususnya di ruangan perinatalogi tahun 2007 terdapat 1027 persalinan, kejadian BBLR terdapat 297 kasus, asfiksia 123 kasus, infeksi neonatal 118 kasus, cacat bawaan 20 kasus (BBLR merupakan kasus tertinggi di ruangan perinatalogi di RSUD Soeselo Kab. Tegal). Hal ini perlu diwaspadai karena komplikasi atau masalah yang diakibatkan oleh BBLR.

Faktor yang menyebabkan terjadinya bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR antara lain oleh faktor ibu yaitu karena berhubungan langsung pada saat kehamilan ibu, usia ibu dan nutrisi ibu atau gizi pada ibu. Kekurangan gizi menimbulkan anemia gizi dan zat besi yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim yang dapat menyebabkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR (Manuaba, 2001: 61).

Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai asuhan kebidanan pada bayi Ny. W dengan Berat Badan Lahir Rendah dan dengan harapan dapat memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif sesuai dengan kewenangan dan kompetensi bidan sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi atau masalah pada bayi.


B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari kasus di atas, penulis ingin menerapkan, Bagaimana pelaksanaan Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL) pada bayi Ny. W dengan Berat Badan Lahir Rendah di ruang perinatalogi RSUD dr. Soeselo Kab. Tegal?

C. Ruang Lingkup

Dengan keterbatasan waktu, dana serta kemampuan maka yang menjadi ruang lingkup dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini khususnya bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR adalah:

1. Ruang lingkup tempat

Tempat pengambilan studi kasus bayi Ny. W dengan BBLR di ruang perinatalogi RSUD dr. Soeselo Kab. Tegal tahun 2008.

2. Ruang Lingkup Waktu

Waktu pengambilan studi kasus bayi baru lahir pada bayi Ny. W dengan BBLR di ruang perinatalogi RSUD dr. Soeselo Kab. Tegal dilakukan tanggal 2-8 Mei 2008.

3. Ruang Lingkup Kasus

Pengambilan kasus hanya dibatasi dengan pendekatan pada bayi baru lahir pada Bayi Ny.W dengan BBLR di RSUD dr. Soeselo Kab. Tegal.


D. Penjelasan Judul

Untuk menghindari perbedaan, maka penulis ingin menjelaskan pengertian tentang judul dalam Karya Tulis Ilmiah yang penulis ambil yaitu:

1. Asuhan Kebidanan

Asuhan Kebidanan adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang mempunyai tanggung jawab dalam memberikan pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah lahir dan keluarga berencana (Depkes, 2002: 13).

Lingkup asuhan kebidanan sesuai dengan manajemen kebidanan 7 langkah Varney terdiri dari:

a. Mengumpulkan semua data yang diperlukan.

b. Interpretasi data dasar

c. Mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial

d. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera.

e. Rencana asuhan yang menyeluruh

f. Melaksanakan perencanaan secara efisien

g. Evaluasi

2. Bayi Baru Lahir Normal adalah proses melahirkan, pemisahan lengkap janin dari tubuh ibu atau setelah pemotongan tali pusat (Dorland, 1996: 240).

3. Bayi Ny. W

Adalah anak dari Ny. W yang dilahirkan di RSUD dr. Soeselo Kab. Tegal yang mempunyai berat badan lahir 1800 gram.

4. BBLR

Adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram (Syaifuddin, 2002: 376).

5. RSUD dr. Soeselo Kab. Tegal

Adalah Rumah Sakit yang berada di Kabupaten Tegal yang beralamat di jalan dr. Soetomo No. 63 Slawi. Tempat dimana penulis mengambil Karya Tulis Ilmiah ini.

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi dengan berat badan lahir rendah sesuai dengan kewenangan dan kompetensi bidan.

2. Tujuan Khusus

a. Dapat melakukan pengkajian pada bayi baru lahir dengan BBLR.

b. Dapat menginterpretasikan pada bayi baru lahir dengan BBLR dan menentukan diagnosa yang muncul atau masalah yang muncul.

c. Dapat menentukan diagnosa potensial pada bayi dengan BBLR.

d. Dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang memerlukan penanganan segera pada bayi baru lahir dengan BBLR.

e. Dapat merencanakan asuhan yang menyeluruh pada bayi baru lahir dengan BBLR.

f. Dapat melakukan implementasi pada bayi baru lahir dengan BBLR.

g. Dapat melakukan evaluasi pada bayi baru lahir dengan BBLR dan dapat memantau perkembangan bayi.

F. Manfaat Penelitian

Selain untuk penulis sendiri, penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat untuk:

1. Masyarakat

Masyarakat dapat memperoleh pengetahuan tentang bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).

2. Pemerintah

Sebagai bahan evaluasi dan tolak ukur bagi pemerintah terhadap kasus BBLR

3. Ilmu Pengetahuan

Dapat manambah pustaka baru khususnya tentang Bayi Baru Lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah.

4. Institusi Pendidikan

Dapat bermanfaat untuk memberikan referensi tambahan bagi institusi mengenai Bayi Baru Lahir dengan BBLR

5. Instansi terkait

Dapat meningkatkan mutu pelayanan terhadap Bayi Baru Lahir khususnya dengan BBLR.

6. Penulis

Dapat meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan penulis dalam melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir dengan BBLR.

G. Metodologi Penelitian

1. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis dalam Karya Tulis Ilmiah ini menggunakan metode studi/penelitian kasus adalah suatu penelitian yang digunakan secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi dan lembaga tertentu (Arikunto, 2002: 120).

2.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini adalah:

a. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seseorang sasaran peneliti (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2002: 102).

b. Observasi

Observasi adalah suatu hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan (Notoatmodjo, 2002: 93).

c. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan untuk mengumpulkan keadaan fisik pasien atau klien baik yang normal maupun yang menunjukkan kelainan.

Pemeriksaan fisik meliputi:

a) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik (Dorland, 1996: 933).

b) Auskultasi

Auskultasi merupakan tindakan mendengarkan suara-suara di dalam tubuh terutama untuk menentukan kondisi paru-paru jantung, abdomen dan organ-organ lain (Dorland, 1996: 194).

c) Palpasi

Tindakan merasakan dengan tangan, penggunaan jari-jari tangan dengan sentuhan ringan pada permukaan tubuh untuk menentukan konsistensi (Dorland, 1996: 1337).

d. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendukung penegakan diagnosa seperti pemeriksaan laboratorium, rontgen, USG dan lain-lain (Depkes RI, 2001: 14).

e. Dokumentasi

Menurut Notoatmodjo (2002: 94), dokumentasi adalah mempelajari data-data dalam catatan medis yang berkaitan dengan status pasien.

f. Studi literatur

Mempelajari literatur yang relevan dengan studi kasus yang berhubungan dengan BBLR.

H. Sistematika Penulisan

Sistem penulisan laporan Asuhan Kebidanan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang:

A. Latar belakang masalah

B. Perumusan masalah

C. Ruang lingkup

D. Penjelasan judul

E. Tujuan penelitian

F. Manfaat penelitian

G. Metodologi penelitian

H. Sistematika penulisan.


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN KASUS

Tinjauan kasus yang membahas kasus secara nyata yang dilakukan pada bayi dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan secara Varney dan data perkembangan dengan SOAP.

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan permasalahan yang muncul pada kasus yang tidak sesuai dengan konsep dasar pada bab II.

BAB V PENUTUP

Penutup yang memuat kesimpulan dan saran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar