Minggu, 27 Juni 2010

Kasus keluarga orang tua otoriter dan perselingkuhan

PEMBAHASAN

Seyogianya ayah menjadi pemegang tampuk otoritas tertinggi dan ibu terlibat dalam penggunaan otoritas. Sejak anak kecil seyogianya orangtua mulai menyalurkan kuasa kepada anak dalam bentuk perhatian dan pemenuhan kebutuhan anak. Dalam masalah keluarga anak yang menerima perhatian dari orangtua akan mengembangkan otoritas terhadap dirinya dan memperoleh "kuasa" atau kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup..

A. Latar Belakang Masalah Anak

Dalam kasus / masalah yang dihadapi oleh Moh. Alim adalah orangtua otoriter, pada dasarnya orangtua Alim menggunakan kuasanya secara berlebihan. Orang tua memaksa untuk patuh pada nilai-nilai orang tua, serta mencoba membentuk lingkah laku sesuai dengan tingkah lakunya serta cenderung mengekang keinginan anak. Orang tua amat berkuasa terhadap anak, memegang kekuasaaan tertinggi serta mengharuskan anak patuh pada perintah-perintah orangtua.

Fadil mengalami masalah yang cukup berat, karena ayahnya selalu menyuruh anaknya bekerja setelah lulus sekolah SMP keluar negri. Sedangkan ayahnya hanya menampung uang yang didapat dari anak – anaknya. Alim dan adiknya merasa sangat merasa terkekang, kurangnya kebahagian dan kurang kasih sayang dari orang tuanya. Ibunya bekerja sebagai pembantu diluar negri kakanya juga bekerja di malaysia. Semenjak ibunya pergi keluarnegri untuk bekerja Alim dan adiknya selalu terkekang karena ayahnya yang sangat pelit, otoriter sehingga sang anak merasa tekukung dan kurang pergaulan cenderung menyendiri. Orangtua tidak pernah menghargai pendapat Fadil sebagai anak Fadil merasa terkekang, cemas dan mudah putus asa, kurang pergaulan akibat terkekang leh orang tuanya yang otoriter.

B. Pengertian Otoriter

Dalam kasus orangtua otoriter, pada dasarnya orangtua menggunakan kuasanya secara berlebihan. Orangtua tidak menghargai pendapat anak dan tidak membuka pintu dialog. Dampak yang muncul pada Alim yang sebagai anak, adalah :

1) Dampak terutama pada anak adalah rasa terhimpit yang membuatnya mudah terkena stres. Beban yang seringan apa pun mudah membuatnya tertekan.

2) Ia menjadi tidak berdaya. Pada diri anak yang tidak berdaya, ciri utamanya adalah sikap pasif dan rasa rendah diri yang kuat.

3) Kebalikannya, ia menjadi haus akan kuasa. Pada diri anak yang haus akan kuasa, ia menjadi pembangkang dan senantiasa berusaha melawan figur otoritas.

4) Ia cenderung bingung dalam pengambilan keputusan akibat ketidaksesuaian paham di antara orangtuanya.

5) Anak ini bertumbuh kembang tanpa kepercayaan diri sebab apa yang dikatakannya tidak ditanggapi dan dihargai.

6) Sukar bergaul dengan teman sebaya dan menjadikan tidak bisa bersosialisasi dalam kehidupan, cenderung suka menyendiri ( Kuper )

C. Solusi Yang mungkin Membantu

Anak adalah titipan Allah. Kedua orangtuanya berkewajiban memelihara setiap titipan. Proses pemeliharaan optimum diharapkan dapat menjadikan seorang anak yang sehat jasmani dan rohani.

Penyelesaian

· Otoriter orang tua kepada anak membuat anak stress, upaya solusi sebaiknya memberikan pola asuh jang terlalu mengekang, baiknya diberikan rasa kasih dan sayang.

· Mengingat bahwa masalah utamanya adalah anak-anak ini berkembang
tidak memiliki "Percaya pada diri sendiri" atas hidupnya, upaya penyelesaian harus difokuskan pada pengembangan pola fikir yang sehat dalam diri anak.

· Kuasa diberikan kepada anak lewat pujian dan pengakuan akan apa
yang diperbuat anak. Pada dasarnya anak ini perlu "dilihat" namun
inilah yang terhilang pada masa kanak-kanaknya. Itu sebabnya kita
harus memberinya pengakuan dan pujian agar ia mengetahui kekuatannya
dan merasakan adanya kuasa atas dirinya.

· Kuasa juga diberikan lewat batas atau pagar. Anak ini perlu
mengetahui bahwa orang menghormati batas dirinya dan tidak akan masuk
tanpa seizinnya. Kita perlu menolong anak ini untuk mengembangkan
kemampuan berkata "tidak" kepada orang lain. Kita harus menolongnya mengetahui dan mempertahankan apa yang diinginkan dan tidak diinginkannya.

C. Peranan Orang Tua Dalam Keluarga

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat

D. Komentar Penyusun

Sebagai orangtua bertindak terlalu otoriter juga tidak baik, melepaskan diri dari tanggung jawab sebagai orangtua juga menimbulkan masalah yang besar. Kita harus mengerti bahwa orangtua perlu mempunyai kuasa, tapi orangtua harus bisa menempatkan kuasa dengan tepat pada diri ayah, pada diri ibu dan memakai kuasa itu dengan tepat. Penempatn kuasa yang tepat serta penggunaan kuasa yang tepat pada orangtua, akhirnya menciptakan kuasa pada diri anak-anak yang baik dan bermanfaat.

MASALAH PERSELINGKUHAN DALAM KELUARGA

A. Latar belakang

Adapun dalam pembahasan mengenai perselingkuhan dalam keluarga tersebut banyak sekali hal atau faktor yang melatar belakanginya. Latar belakang tersebut tergantung pada pelaku perselingkuhan tersebut, karena dilihat dari macamnya perselingkuhan dibagi menjadi 2 yaitu : secara kontempoerer ( main – main saja ) yaitu sekedar mencari variasi dalam perselingkuhan. Secara umum ( permanen ) sudah mempunyai suatu jalinan atau kontak batin yang saling mencintai satu sama lain sehingga hubungan seperti ini tidak mudah dipisahkan ( kecuali dengan adanya suatu proses penyelesaian masalah yang dilakukan oleh pelaku perselingkuhan itu sendiri ).

B. Pengertian Perselingkuhan

Perselingkuhan adalah hubungan antara individu baik laki – laki maupun perempuan yang dilakukan oleh individu yang sudah menikah ataupun belum menikah dengan orang lain yang bukan pasanganya. Meskipun istilah perselingkuhan pada zaman sekarang juga digunakan untuk menyatakan hubungan yang tidak setia dalam ” Pacaran ” ( wilkipedia bahasa indonesia ).

C. Faktor Penyebab Terjadinya Perselingkuhan

  1. Perselingkuhan yang dilakukan baik oleh suami maupun oleh istri.
  2. Masalah ekonomi
  3. Terjadinya pertengkaran terus menerus antara suami dengan istri
  4. Kurangnya komunikasi antara suami dengan istri
  5. Suami dan istri yang tidak bisa menguasai diri
  6. Suami tidak mampu memberi nafkah lahir batin kepada istri dan ank – anaknya.
  7. pasangan yang tidak bisa menghasilkan keturunan.
  8. Tidak adanya kemampuan diri untuk menolak godaan yang ada.
  9. Salah satu pasangan yang terlalu mendominasi sehingga tidak ada ketentraman dalam kehidupan rumah tangga.
  10. Adanya suatu kesempatan dan pengaruh lingkungan.

G. Tips – tips Untuk Menjaga Hubungan dari Perselingkuhan

  1. menjaga komunikasi, karena dari inti setiao hubungan adalah komunikasi sehingga luangkanlah waktu untuk berkomunikasi dengan pasangannya.
  2. saling percaya, pasangan juga saling membutuhkan kepercayaan dari anda untuk menjaga dirinya dari menghianati anda sehingga jangan terlalu mengekang pasangan karena pribadi manusia itu seperti pegas yang semakin ditekan, semakin ingin lepas dari tekanan tersebut.
  3. jujur, usahakan jujur tetapi jangan terlalu polos mengenai perasaan anda terhadap pasangan anda, diskusikan hal – hal yang tidak disukai dari pasangan anda atau orang lain yang mengusik kehidupan anda namun harus dilakukan dengan kepala dingin.
  4. ubah penampilan, usahakan mengubah penampilan ( citra penampilan ) secara berkala sesuai waktu yang anda tentukan hal ini bertujuan untuk meminimalkan kejenuhan, tetapi sebelumnya harus dikomunikasikan dengan pasangan terlebih dahulu.
  5. berikan sentuhan sayang dan kecupan hangat setiap hari, waktu yang tepat adalah saat sebelum anda atau pasangan berangkat bekerja atau saat pulang bekerja yaitu sentuhan dan dan kecupn yang bermakna “ terimakasih sayang sudah mau pulang untuku “ hal ini bertujuan untukmenunjukan rasa kasih sayang setiap hari.
  6. penuhi apa yang diinginkan pasangan, namun jangan diberikan sentuhan secara langsung tapi perhatikan tahap untuk memenuhinya, tujuanya agar membuat pasangan penasaran kepada anda karena kunci dari hasrat adalah rasa penasaran.
  7. kesempatan selanjutnya, maksudnya berikanlah kesempatan kedua / selanjutnya pada pasangan anda apabila dia pernah menghianati, jangan dihukum pada kesalahan pertamanya dan beri kesempatan selanjutnya karena dengan hal itu akan membuat semakin loyal ( setia ).

  1. Komentar penyusun

Mengenai masalah perselingkuhan yang terjadi dalam suatu keluarga itu memang seharusnya tidak terjadi jika setiap pasangan itu menanamkan dalam dirinya masing – masing untuk konsisten terhadap pasangan dan janji yang sudah diucapkanya dalam pernikahan dan bisa menerima pasangan apa adanya serta bisa memberikan masukan terhadap satu sama lain demi kebaikan bersama sehingga kehidupan berkeluarga bisa terjalin dengan harmonis.

Namun untuk langkah yang terbaik adalah melakukan pencegahan yang dilakukan oleh setiap pasangan atau dengan tidak memulainya terlebih dahulu sebab jika perbuatan tersebut sudah dimulai maka akan sulit untuk memulihkan atau memperbaiki hubungan yang telah dibina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar